KESEHATAN

Mengenal Sleep Paralysis, Gangguan Saat Tidur

Mengenal Sleep Paralysis, Gangguan Saat Tidur

Mengenal Sleep Paralysis, Gangguan Saat Tidur
@u-report

REINHA.com – Sleep paralysis atau yang dikenal dengan nama ketindihan merupakan halusinasi karena adanya malfungsi tidur ditahap Rapid Eye Movement (REM). Sleep paralysis merupakan salah satu dari jenis parasomnia (sekumpulan gangguan tidur). Hal ini umum terjadi dan tidak terkait dengan penyakit kejiwaan tertentu.

Perlu diketahui bahwa siklus tidur terbagi menjadi dua fase:

1. Fase tidur Non-REM (Non-Rapid Eye Movement)

Dimulai saat kita mulai tertidur dan berlangsung dalam waktu sekitar 5 menit. Ada sensasi “terjatuh” ditahap ini. Tahap berikutnya saat kita benar-benar tidur yang berlangsung 10-30 menit, berupa gerakan mata berhenti, detak jantung dan aktivitas otak melambat, serta suhu tubuh menurun. Tahapan dimana terjadi tidur yang dalam (deep sleep), aktivitas otak pada tahap ini lebih lambat, dan aliran darah lebih banyak ke otot untuk mengisi energi tubuh.

2. Fase tidur REM

Terjadi 70-90 menit setelah tertidur, mata bergerak-gerak, napas tidak teratur, aktivitas otak dan denyut jantung meningkat.

Saat tubuh mengalami kelelahan, kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Sleep paralysis akan muncul ketika otak kita mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM dreaming sleep) dan kondisi sadar.

(Baca juga: Mengenal Apa Itu Reaksi Hipersensitivitas)

Sleep paralysis bersifat sementara biasanya terjadi satu hingga beberapa menit dan menghilang secara spontan atau dengan stimulus eksternal. Keadaan ini bisa disertai dengan halusinasi, perasaan tercekik, dan sulit menggerakan lidah.

# Mengenal Sleep Paralysis, Gangguan Saat Tidur (jmw-reinha)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.