Sampah Menjadi Persoalan Serius Di Labuan Bajo Dan Taman Nasional Komodo
Sampah Menjadi Persoalan Serius Di Labuan Bajo Dan Taman Nasional Komodo
REINHA.com – Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo (TNK) adalah salah satu tujuan pariwisata nasional (TPN) prioritas yang diharapkan dapat menciptakan “10 Bali” baru dan pemerintah telah menetapkan target kunjungan wisata.
Oleh karena itu, salah satu kondisi yang harus segera dibenahi adalah pengelolaan sampah, yang akan menjadi salah satu kunci dari keberhasilan pengembangan daerah tujuan wisata tersebut.
(Baca juga: Ini 5 Poin Klarifikasi Sukmawati Terkait Puisi Ibu Indonesia)
Saat ini, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (Ditjen PSLB3), berupaya mempercepat pembangunan pengelolaan sampah di Labuan Bajo dan TN Komodo, meliputi perbaikan manajemen pengelolaan sampah, penyediaan sarana dan prasarana, gerakan aksi bersih-bersih (clean up action).
Ditjen PSLB3 sedang menyiapkan pembangunan pusat daur ulang (PDU) di Kota Labuan Bajo dengan kapasitas olah sampah 5 ton/hari yang dapat ditingkatkan menjadi 10 ton/hari jika diperlukan.
Selain itu, persoalan sampah di Kawasan TN Komodo juga menjadi perhatian serius, khususnya sampah plastik. Ditjen PSLB3 bersama dengan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) dan Balai TN Komodo, sedang bekerja menyiapkan pola pengelolaan sampah di Kawasan TN Komodo.
Beberapa hal yang diatur diantaranya adalah pelarangan kantong plastik, pembatasan makanan minuman kemasan plastik. Kemudian penyediaan kapal angkut sampah plastik yang melayani kampung dan daerah wisata di pulau-pulau di Kawasan TN Komodo untuk dibawa serta diolah di Labuan Bajo.
# Sampah Menjadi Persoalan Serius Di Labuan Bajo Dan Taman Nasional Komodo