BERITABerita Nasional

Inas N Zubir Bersyukur Telah Diperkarakan Prabowo Subianto

Inas N Zubir Bersyukur Telah Diperkarakan Prabowo Subianto

REINHA.com – Kasus pencemaran nama baik Prabowo Subianto berbuntut panjang. Inas Nasrullah Zubir telah dilaporkan oleh Lembaga Advokasi Hukum Indonesia Raya (Laskar) ke Bareskrim Polri, Selasa, 24 Oktober 2017.

Laporan atas tuduhan penceraman nama baik ini, bermula dari unggahan video di akun media sosial Inas yang mengutip pidato Prabowo yang mengatakan “KALAU PERLU KAU RAMPOK TETANGGAMU YANG SEDANG KESUSAHAN”.

Melalui akun media sosial miliknya Inas N Zubir mengatakan postingan tersebut berasal dari ucapan Prabowo sendiri yakni merampok orang susah.

Dalam video yang saya peroleh di youtube terdapat berbagai argumen prabowo yang tidak sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia, contoh salah satu kutipan dalam video prabowo tersebut adalah:
“Kalau perlu kau rampok tetanggamu yang sedang kesusahan”

Menurut saya, ini penting untuk diketahui oleh rakyat Indonesia karena argumen tersebut tidak pantas diucapkan oleh seorang calon pemimpin negara walaupun dilakukan pada waktu yang lampau, akan tetapi jika argumen tersebut merupakan prinsip bernegara dari seorang prabowo, maka sebagai anggota MPR, saya harus menjauhkan bangsa ini dari prinsip-prinsip yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.” kata Inas melalui akun Facebook miliknya.

Inas juga mengatakan didalam akun Facebooknya bahwa dirinya sangat bersyukur karena telah diperkarakan, dimana mengakibatkan video tersebut menyebar dengan cepatnya dan menjadi viral.

Saya sangat bersukur karena telah diperkarakan oleh Prabowo melalui lembaga hukumnya akibat video dibawah ini yang pernah saya posting di FB dan Twitter, sehingga video ini pun menyebar dengan cepat dan menjadi viral.
Prabowo mengatakan dalam cuplikan video ini:”KALAU PERLU KAU RAMPOK TETANGGAMU YANG SEDANG KESUSAHAN”

Lalu Prabowo juga mengatakan: “RAMPOKLAH RUMAH YANG SEDANG TERBAKAR” Tentunya argumen ini tidak mencerminkan kesantunan dan etika bangsa Indonesia, sehingga saya perlu mengingatkan kepada rakyat Indonesia untuk cermat memilih seorang calon pemimpin yang tidak menggunakan strategy asing yang sarat dengan kelicikan dalam berpolitik tapi pilihlah pemimpin yang santun dan memiliki etika bangsa Indonesia.(Lihat Videonya Disini)

Tidak tinggal diam Partai Hanura pun memberikan pernyataan sikap terkait tuduhan pencemaran nama baik yang dituduhkan pada anggota DPR dari Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir tersebut.

“Inisiatif kami karena Inas salah satu Dewan Pertimbangan di Gema Hanura dan saya pikir itu (unggahan video) contoh. Karena beliau merasa ini pengkritisan biasa yang membangun, dan kami di sini melakukan supporting,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gema Hanura Andin Bahtiar saat jumpa pers di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Oktober 2017.

Andin juga mengatakan bahwa pelaporan yang dilakukan oleh Laskar DPP Partai Gerindra salah sasaran. Dia pun meminta mereka mencabut pelaporan tersebut sesegera mungkin. Jika tidak, Gema Hanura akan mengambil langkah hukum.

“Kami masih bertahan (tidak melaporkan), tapi kalau mereka keukeuh dengan caranya, kami akan melakukan upaya hukum seperti yang mereka lakukan,” kata Andin yang juga mengatakan akan melihat reaksi dari Laskar Partai Gerindra dua hari ke depan.

Berikut sikap dan pernyataan lengkap Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Muda Hati Nurani Rakyat:

1. Video yang diunggah oleh Inas Nasrullah Zubir adalah fakta dan kebenaran, tanpa ada upaya Inas Nasrullah Zubir untuk mengaburkan fakta dan kebenaran dari isi video tersebut.

2. Sangat keliru jika tindakan Inas Nasrullah Zubir dianggap atau dituduh melakukan pencemaran nama baik, karena video pidato Prabowo yang diunggah oleh Inas Nasrullah Zubir adalah fakta dan kebenaran yang sudah pernah diunggah sebelumnya di media sosial YouTube sejak 19 Juni 2014 dan sudah menjadi konsumsi publik.

3. Pengunggahan video pidato Prabowo oleh Inas Nasrullah Zubir esensinya adalah sebuah kritik membangun, karena Prabowo Subianto adalah seorang tokoh yang seharusnya memberikan contoh dan masukan positif kepada masyarakat.

4. Semestinya Laskar DPP Gerindra yang berada di bawah kepemimpinan Prabowo melakukan evaluasi internal terkait pidato Prabowo tersebut, karena isi pidato Prabowo mengajarkan hal negatif kepada masyarakat dan sudah tentu melanggar etika sebagai seorang tokoh atau publik figur.

5. Polemik pidato Prabowo yang beredar sejak 19 Juni 2014 di media sosial seharusnya disikapi dengan bijak oleh yang bersangkutan. Prabowo Subianto sebagai tokoh dan pemimpin salah satu partai di negeri ini seharusnya segera mengevaluasi diri terkait pidatonya.(jmw-reinha)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.