BERITABerita Dunia

Kenapa Filipina Dapat Menjadi Khalifah ISIS Berikutnya?

Kenapa Filipina Dapat Menjadi Khalifah ISIS Berikutnya?

Kenapa Filipina Dapat Menjadi Khalifah ISIS Berikutnya?
Kota Marawi, Filipina – Sherbien Dacalanio/Global Look Press

REINHA.com – Ada banyak indikasi bahwa ISIS atau kelompok yang terinspirasi dari ISIS, sedang memperbaharui pemberontakan bersenjata mereka di Filipina. Seperti biasanya di mana pun ISIS pergi, militer AS tidak terlalu jauh di belakanganya.

Tidak banyak orang menyadari, bahwa faktanya pemenang nobel perdamaian Barack Obama, setidaknya telah membom tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim di Timur Tengah, selama masa kepresidenannya.

Dia juga secara diam-diam membom Filipina. Kampanye drone Obama, tentu saja secara luas dianggap sebagai salah satu alat rekrutmen yang paling efektif untuk kelompok seperti ISIS, dimana kelompok inilah yang telah berkembang di Filipina.

Faktanya, Operation Enduring Freedom Philippines, diluncurkan tidak lama setelah serangan 11 September mengguncang Amerika Serikat pada tahun 2001 (dan berakhir pada 2014), dianggap sebagai upaya kontraterorisme AS terbesar di teater Pasifik.

(Baca juga: Rodrigo Duterte: Komisaris HAM PBB Berkepala Besar Namun Tidak Berisi)

Ketika pemberontakan yang terinspirasi ISIS di Filipina menjadi berita utama tahunan, militer AS membantu pihak berwewenang negera itu. Dan tentunya sangat mengejutkan, Presiden Fipina Rodrigo Duterte, secara tidak terbuka mengesahkan keterlibatan Amerika, dimana Filipina mengisyaratkan untuk berpaling dari Amerika Serikat dan lebih fokus membangun kembali hubungan dengan Rusia dan China.

Belum lama ini, AS memberi hadiah enam pesawat Boeing Insitu ScanEagle ke Filipina (gratis), disetujui melalui hibah AS senilai lebih dari $ 13 juta. Pada waktu yang hampir bersamaan, Duterte membuat pengumuman sendiri, terlepas dari transaksi-transaksi ini, menyatakan bahwa dia tidak akan membiarkan pasukan Filipina diseret ke dalam peperangan yang dipimpin AS kecuali ada ancaman langsung terhadap Filipina. Dia bahkan menyatakan bahwa negaranya tidak menerima apapun dari “semua pengorbanan” atas nama Amerika Serikat selain “kebrutalan dan penderitaan.”

Tampaknya Duterte akan lebih memilih melakukan segala cara untuk memerangi ekstremisme di negaranya tanpa mengandalkan militer AS. Dia bahkan menyarankan mempersenjatai warga sipil dengan “senjata bertenaga tinggi” – strategi yang terlalu liar bahkan untuk seseorang seperti Donald Trump.

Hubungan AS-Filipina

Namun, dari sudut pandang Amerika, hubungan AS-Filipina terus berlanjut, dan semakin kuat seiring berjalannya waktu.

“Pemerintah Filipina dan Amerika Serikat tetap teguh dalam persekutuan mereka dan berkomitmen untuk melawan radikalisasi dan ekstremisme kekerasan di Filipina dan Asia Tenggara,” kata juru bicara Letnan Kolonel Christopher Logan pada akhir tahun lalu.

“Untuk mendukung upaya ini, dan atas permintaan pemerintah Filipina, kami telah meningkatkan kerja sama kontraterorisme komprehensif kami yang mendukung Pasukan Keamanan Filipina.”

Selama delapan tahun terakhir, AS diduga telah menghabiskan lebih dari $ 1 miliar dalam bantuan asing mereka ke Filipina, termasuk lebih dari $ 85 juta dalam peralatan terkait dengan kontraterorisme, pelatihan dan dukungan untuk pasukan lokal.

(Baca juga: Konser Damai K-Pop Di Pyongyang, Kim Jong-un Tersentuh)

Mudah bagi AS, selalu gatal untuk campur tangan di negara-negara yang mempertahankan signifikansi geopolitik yang tak terbantahkan, ISIS dan kelompok ISIS terinspirasi lainnya, mulai mengumpulkan momentum mereka di negara itu, yang pada gilirannya akan melakukan respon sendiri.

Dilaporkan terdapat 23 kelompok bersenjata di dalam negeri yang beroperasi di bawah panji “ISIS Filipina,” dimana Departemen Luar Negeri AS telah menambahkan ISIS Filipina dan enam kelompok ekstremis Islam lainnya ke dalam daftar teroris yang ditunjuk AS pada Februari tahun ini.

Belum lagi pada pertengahan Maret, pertempuran pecah antara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) dan Pejuang Kebebasan Islam Bangsamoro (BIFF), dilaporkan menewaskan sedikitnya 44 gerilyawan dalam prosesnya. Kelompok ini juga menjanjikan kesetiaannya kepada ISIS.

Ketika ISIS diusir dari kekhalifahannya di Irak dan Suriah, laporan telah muncul bahwa para pejuang asing itu tiba di Filipina dengan maksud merekrut dan menyerang kota-kota Filipina. Pada akhir Februari tahun ini, para pejabat militer Filipina memperingatkan bahwa ISIS telah mengumpulkan kekuatan kecil sekitar 200 pejuang di Mindanao dengan tujuan mendirikan kekhalifahan baru, yang kemudian akan digunakan sebagai landasan peluncuran untuk serangan lebih lanjut di dalam negeri.

Bagaimana cara ISIS membangun dirinya di Filipina?

Ada dua jawaban untuk pertanyaan penting ini. Yang pertama melibatkan kajian sejarah Filipina yang sangat dibutuhkan dan perjuangannya yang panjang melawan kekuatan kolonial yang berbeda.

Tahun lalu, entitas utama yang memerangi pasukan Filipina sebenarnya bukan ISIS, tetapi kelompok yang dikenal sebagai Maute. Maute terdiri dari mantan gerilyawan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan juga pejuang asing.

Gerakan MILF benar-benar berkembang dari gerakan separatis dengan maksud mendirikan negara Islam yang merdeka untuk minoritas Muslim Filipina, yang telah mengalami bentrokan berabad-abad dengan pemerintah Spanyol, Amerika, dimana Filipina yang tidak melakukan apa pun kecuali menindas dan meminggirkan mereka.

Menurut seorang separatis Muslim, jika Filipina tidak mengijinkan daerah Muslim otonomi yang lebih besar, pertempuran itu kemungkinan akan terus mengguncang Filipina untuk beberapa waktu.

Jawaban kedua melibatkan perjuangan geopolitik yang lebih luas yang terjadi di Timur Tengah. Setidaknya ada 1.200 orang Asia Tenggara yang telah bergabung dengan ISIS di kawasan Timur Tengah yang lebih luas, termasuk setidaknya 200 orang Filipina.

Jaringan WikiLeaks menggambarkan sesuatu yang diketahui pihak berwenang, Filipina dianggap memiliki kontrol perbatasan yang “longgar”, terutama di backdoor selatan Mindanao, yang memungkinkan “penjahat dan pemodal teroris datang dan pergi dengan bebas dari hukuman”.

Jaringan WikiLeaks lainnya merinci bagaimana para pejabat Filipina prihatin tentang pendanaan teroris asal Saudi yang datang ke Filipina. Satu jaringan WikiLeaks lainnya menegaskan bahwa pengusaha Saudi terlibat dalam upaya menyembunyikan transfer dana ke Al-Qaeda, Abu Sayyaf Group yang terkenal, dan yang bertanggung jawab atas serangan teroris terbesar di tanah Filipina dalam sejarah baru-baru ini.

Tentu saja, kita sudah tahu bahwa Arab Saudi selama bertahun-tahun menghabiskan miliaran dolar “berinvestasi besar-besaran dalam membangun masjid, madrasah, sekolah, dan pusat kebudayaan Sunni di seluruh dunia Muslim,” menurut The Week.

Seorang separatis menjelaskan di Filipina, madrasah-madrasah ini kemudian digunakan untuk menanamkan paham radikalisme kepada kaum muda Muslim.

Seperti yang diketahui, dari email bocor Hillary Clinton, dirinya menyebut Arab Saudi sebagai salah satu sponsor utama ISIS. Belum lagi bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman baru saja mengakui secara terbuka bahwa Arab Saudi memang sengaja menyebarkan Wahhabisme dimana hal ISIS juga menggunakan hal yang sama.

Agenda Tersembunyi?

AS diisaratkan memiliki motif tersembunyi dalam mengizinkan ISIS untuk berkumpul kembali di Filipina, seperti yang telah terjadi di Irak dan Suriah, dimana keyakinan muncul bahwa masalah sebenarnya pada kesukaan Filipina yang menjalin hubungan dengan Rusia dan China. Sikap menentang Duterte terhadap Washington yang bahkan mengundang CIA untuk membunuhnya. Misalnya, pada Oktober tahun lalu, tiga kapal perang Rusia, termasuk dua kapal anti-kapal selam tiba di Manila untuk membongkar persenjataan dan kendaraan militer untuk disumbangkan ke Filipina.

Jenis-jenis perkembangan ini, merupakan masalah bagi Amerika Serikat, yang menginginkan dunia unipolar di mana ia dapat bergantung pada sekutunya untuk menahan dan melawan Rusia dan China (pada gilirannya, sekutu-sekutu ini bergantung pada AS untuk dukungan militer).

# Kenapa Filipina Dapat Menjadi Khalifah ISIS Berikutnya? (RT/jmw-reinha)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.