BERITABerita Dunia

WHO: Wabah Ebola Ancam Populasi Di Kongo

WHO: Wabah Ebola Ancam Populasi Di Kongo

WHO: Wabah Ebola Ancam Populasi Di Kongo
Petugas kesehatan membawa mayat korban Ebola untuk dimakamkan di pemakaman di Freetown, Sierra Leone – Baz Ratner/Reuters

REINHA.com – WHO memperingatkan, wabah Ebola yang menyerang Republik Demokratik Kongo berada di “ujung pisau epidemiologi”, di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa virus mematikan itu bisa menyebar ke daerah perkotaan atau bahkan negara lain.

Sejauh ini, 27 orang di Kongo telah meninggal akibat wabah Ebola yang terdeteksi awal bulan ini. Dimana petugas kesehatan mengidentifikasi setengah dari mereka yang telah terinfeksi virus.

Menurut Reuters, dua pasien Ebola melarikan diri dari bangsal isolasi di sebuah rumah sakit di kota pelabuhan Mbandaka pada Senin malam. Mereka kemudian menghadiri pertemuan doa dengan 50 orang lainnya, berpotensi mengekspos seluruh kelompok ke virus mematikan. Kedua pasien buron itu muntah, dan satu meninggal setelah sesi doa berakhir, seorang koordinator medis untuk Medecins Sans Frontieres mengatakan kepada Reuters.

(Baca juga: Jamur Beracun Tewaskan 11 Orang Di Iran)

Memperhatikan bahwa jumlah kasus yang dilaporkan terus meningkat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada Rabu bahwa wabah Ebola memiliki “potensi untuk berkembang.”

Deputi Direktur WHO Dr. Peter Salama mengatakan bahwa wabah itu sekarang berada di “ujung pisau epidemiologi”, mencatat bahwa “beberapa minggu mendatang, akan diketahui apakah wabah ini akan meluas ke daerah perkotaan atau kita akan dapat mengontrolnya.”

WHO juga menegaskan pada hari Rabu bahwa pihaknya bekerja dengan sembilan negara yang bertetangga dengan Kongo dengan harapan mencegah penyebaran virus lintas batas.

Wabah baru-baru ini menandai pertempuran kesembilan Kongo dengan virus sejak pertama kali diidentifikasi pada tahun 1976.

Sejauh ini, Organisasi Kesehatan Dunia telah mengirimkan 7.540 vaksin eksperimental ke Republik Demokratik Kongo. dan akan mengirim 8.000 dosis lagi, dibuat oleh perusahaan farmasi Merck, selama beberapa hari ke depan.

Ciri dan Cara Penyebaran virus Ebola

Virus ini menyebabkan demam, muntah dan diare, serta pendarahan eksternal dan internal sebagai akibat dari pembuluh darah yang rusak. Kematian sering disebabkan oleh kegagalan multi organ.

Ebola dapat menyebar dengan berbagai cara, termasuk melalui konsumsi daging hewan yang terinfeksi, kontak dengan darah atau sekresi hewan yang terinfeksi atau mati, atau hanya dengan menyentuh benda yang telah bersentuhan dengan virus.

Penyakit ini telah menewaskan lebih dari 12.800 orang – sebagian besar di Afrika – sejak penemuannya.

Wabah Ebola besar terakhir terjadi antara 2014-16. Kasus awal dilaporkan berasal dari sebuah desa kecil di Guinea, dimana virus itu menyebar dengan cepat ke ibu kota Guinea, Conakry.

Tanggapan yang tidak memadai terhadap krisis kesehatan memungkinkan virus untuk menyeberang ke negara tetangga, Liberia dan Sierra Leone. Selama masa epidemi, virus mematikan itu menyebar ke tujuh negara lainnya: Italia, Mali, Nigeria, Senegal, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.

Kecepatan penyebaran virus ini kemudian dikaitkan dengan “sirkulasi yang belum pernah terjadi sebelumnya” di “daerah perkotaan yang padat.”

WHO menyatakan krisis kesehatan resmi berakhir pada Maret 2016. Secara total, 28,616 kasus Ebola, yang mengakibatkan 11.310 kematian, dilaporkan di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone saja. Tambahan 36 kasus dan 15 kematian dilaporkan di luar ketiga negara tersebut.

Selama epidemi 2014-16, 11 orang dirawat karena Ebola di Amerika Serikat, dengan satu orang meninggal akibat virus pada Oktober 2014.

# WHO: Wabah Ebola Ancam Populasi Di Kongo

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.