Dukung Masa Depan Orang Muda Dan Perguruan Tinggi Di Flotim, Bupati Anton Gelontorkan Beasiswa Setiap Tahun
Dukung Masa Depan Orang Muda Dan Perguruan Tinggi Di Flotim, Bupati Anton Gelontorkan Beasiswa Setiap Tahun
REINHA.com – Setiap tahun, Pemda Flores Timur (Flotim) menggelontorkan bantuan pendidikan (Beasiswa) kurang lebih Rp 3 miliar untuk membayar biaya pendidikan bagi anak muda Lewotana yang kuliah di Flores Timur. Bupati Flores Timur (Flotim) Antonius Hubertus Gege Hadjon, saat ditemui mengakui bahwa kebijakan beasiswa dilakukan untuk mendukung orang muda Flotim dalam meraih cita-citanya, serta mendorong tumbuhnya lembaga pendidikan tinggi di Flores Timur. Hal dilakukan sebagai upaya memperkuat marwah Flores Timur sebagai gudang para ilmuwan.
“Flores Timur terkenal sebagai gudang para Ilmuwan. Hampir disemua tempat, anak-anak Lewotana diutus, menjadi Guru, Suster dan Pastor. Sampai sekarang, tradisi itu membangun peradaban pendidikan itu masih terpelihara dengan baik. Oleh karena itu, sejak menjadi Bupati, saya berkehendak melanjutkan pembangunan peradaban dunia pendidikan di Flores Timur, dengan kebijakan memberi dukungan kepada Lembaga Pendidikan Tinggi di Flores Timur dengan kerjasama bantuan pendidikan bagi Mahasiswa Flores Timur yang memilih kuliah di Flores Timur. Sebab, mereka tidak punya kesempatan mengenyam pendidikan di luar karena keterbatasan biaya,” ungkap Anton Hadjon.
Anton juga menegaskan, pemerintah menyadari benar bahwa dalam mengelolah lembaga Perguruan Tinggi tidaklah mudah. Oleh karena itu, Pemerintah harus hadir dan wajib memberi dukungan agar lembaga pendidikan tinggi bisa bertumbuh sehat di Flores Timur.
(Baca juga: Tinggalkan Jabatannya, Rahman Sukses Memproduksi Minyak Goreng Di Adonara)
Untuk menunjukan keseriusan tersebut, pemerintah Flores Timur menuangkan komitmen itu dalam nota Kerjasama antara pemerintah dan Lembaga Perguruan Tinggi di Larantuka. Lebih daripada itu, bantuan pendidikan ini pula sebagai bentuk konsistensi pemerintah terhadap misi selamatkan orang muda.
“Kami sudah tandatangan MoU sejak tahun 2018 sampai tahun 2020. Bantuan ini sudah berjalan 3 tahun, sementara Tahun 2021 sedang diusulkan,” ujar Anton.
Kebijakan inipun mendapat respon positif dan diapresiasi oleh Pakar Pendidikan Universitas Nusa Cendana Kupang, Dr. Wara Sabon Dominikus, M.Sc saat dihubungi via selulernya.
“Atensi dan perhatian pemerintah terhadap Mahasiswa yang bersekolah di Flores Timur patut diberi apresiasi. Sesungguhnya pemerintah sedang mendorong anak muda untuk menjadi ilmuwan dari Flores Timur. Pemda sudah mulai berpikir untuk memperkuat kelembagaan Perguruan Tinggi yang beroperasi di Flores Timur. Pikiran ini sangat prospektif demi keberlanjutan peradaban dan pengetahuan di Flores Timur,” ujar Wara Sabon.
(Baca juga: Ilmuwan Bingung Kenapa Vaksin Influenza Dapat Meningkatkan Perlindungan Akan Infeksi COVID -19)
Untuk memperkuat program ini, Magister Pendidikan Matematika jebolan THe University of Adelaide Australia ini menyarankan agar kebijakan supporting generasi muda yang dilakukan oleh Pemerintah Flores Timur ini bisa diperluas untuk Mahasiswa Flores Timur yang memilih kuliah di luar. Tentang mekanisme dan penyaluran bantuan, bisa dibuat dalam bentuk zona sesuai keberadaan Mahasiswa masing-masing.
Doktor Pendidikan Matematika jebolan Universitas Negeri Malang ini menambahkan, Pemda Flotim juga bisa melakukan pemetaan terhadap kebutuhan SDM pada bidang dan jurusan tertentu. Anak-anak muda tamatan SMA ditantang oleh Pemda untuk mengambil jurusan khusus, dan jika jurusan itu belum ada di Lembaga Perguruan Tinggi di Flores Timur bisa diprogramkan di luar Flores Timur. Berbagai ilmu pengetahuan serta teknologi harus dipelajari oleh anak-anak Lewotana, agar saatnya mereka kembali mengabdi untuk Flores Timur sesuai bidang yang menurut Pemda sangat prospektif.
Sama halnya dengan Rektor Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL), Kristoforus Ado Aran, S.Pd.,M.Pd,. Kristo menjelaskan, kurang lebih 433 mahasiswa IKTL sudah mendapat beasiswa dari Pemda Flores Timur. Masing-masing dari mereka mendapat Rp 2,5 juta per semester plus dengan biaya operasional pendidikan sebesar Jadi kurang lebih, setiap tahun, per Mahasiswa mendapat bantuan pendidikan berupa beasiswa sebesar Rp 5 Juta per orang.
Kristo menambahkan, bantuan Pemda Flores Timur tersebut tidak di berikan dalam bentuk tunai ke Mahasiswa, tetapi ditransfer ke rekening Lembaga untuk membiayai Registrasi, SKS dan juga Operasional Lembaga.
Bagi Kristo, kebijakan Beasiswa oleh Pemda ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, terutama mahasiswa yang standard kehidupan ekonominya pas-pasan. Bantuan ini pula memberi manfaat besar bagi pengembangan kemajuan Lembaga Perguruan Tinggi yang digawanginya.
“Sejak menerima bantuan ini, animo masyarakat untuk mendaftarkan diri di IKTL semakin tinggi. Lembaga juga terbantu, sebab beban biaya operasional serta tunjangan bagi pengajar sudah bisa terbantu,” ujar Kristo.
Ungkapan senada juga datang dari David Goa Lein. Mahasiswa IKTL jurusan Teknologi dan informatika. Menurut David, bantuan pendidikan yang ia terima dianggap sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menyelamatkan orang muda. Ia menyampaikan rasa terimakasih kepada pemerintah yang sudah memberikan bantuan secara berturut-turut dalam tiga tahun berjalan.
Selain IKTL, Sekolah Tinggi Ilmu Pastoral (STIPAS) Waibalun juga mendapat gelontoran dana beasiswa yang tidak sedikit. Para mahasiswa mendapat perlakuan yang sama oleh Pemerintah Flores Timur dengan nilai bantuan yang berfariasi. Tidak hanya IKTL tapti mahasiswa STIPAS juga memdapat perlakuan yang sama.
Karolina Letek, Mahasiswa STIPAS asal Desa Waimana menuturkan, bantuan beasiswa Pemda Flotim sangat membantu menyelamatkan masa depannya. Dengan kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, dia boleh mengenyam pendidikan sampai di tingkat Perguruan Tinggi.
“Sejak awal masuk kuliah, nama saya diusulkan oleh Lembaga sebagai penerima bantuan Beasiswa dari Pemda Flores Timur. Saya bersyukur, karena saya juga dinyatakan lolos seleksi dan berhak mendapat bantuan tersebut. Setiap semester, beban kami diringankan oleh Pemda,” ungkap Karolina.
Anggota PMKRI Cabang Larantuka ini mengisahkan bahwa pencairan beasiswa biasanya terjadi di akhir semester. Tetapi karena proses registrasi dilakukan di awal semester, biasanya pihak kampus memberikan surat pernyataan untuk ditanda tangani sebagai bukti kami sudah melakukan registrasi. Surat ini sebagai jaminan agar kami bisa mengikuti proses belajar tanpa terhalang dengan administrasi yang belum beres. (*BM)
# Dukung Masa Depan Orang Muda Dan Perguruan Tinggi Di Flotim, Bupati Anton Gelontorkan Beasiswa Setiap Tahun