Konflik Ibu Kota Israel, Netanyahu Tahu Dimana Uni Eropa Berdiri
Konflik Ibu Kota Israel, Netanyahu Tahu Dimana Uni Eropa Berdiri
REINHA.com – Sekitar 200 orang turun ke jalan di Brussel pada hari Senin untuk memprotes kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Protes tersebut diadakan di dekat markas besar Uni Eropa, di mana Netanyahu bertemu dengan para menteri luar negeri dari negara anggota blok tersebut.
Para demonstran membawa spanduk bertuliskan ” Penjahat Perang Israel Tidak Diinginkan ” dan melakukan perlawanan terhadap perdana menteri Israel yang hendak berkunjung.
Dikutip dari Jerusalem Post, pada hari Jumat, ratusan aktivis pro-Palestina berdemonstrasi di Brussels dekat kedutaan besar AS mengenai keputusan Presiden AS Trump baru-baru ini untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel dan berjanji untuk memindahkan kedutaan besar Amerika ke kota tersebut. Demonstrasi serupa terjadi pada hari Sabtu di Paris, Marseille, Lyon dan Lille di Prancis.
(Baca juga: Demonstrasi Pro Palestina Di Paris Menolak Kunjungan Netanyahu)
Pertemuan yang direncanakan Netanyahu dengan Presiden EU Jean-Claude Juncker dibatalkan.
Sebelum pertemuan dengan para menteri luar negeri, Netanyahu mengatakan bahwa ‘sudah saatnya orang-orang Palestina mengenali negara Yahudi dan ibu kota Yerusalem.’ ‘Netanyahu menambahkan bahwa dia percaya lebih banyak negara akan bergabung dengan AS dalam merelokasi kedutaan mereka ke Yerusalem.
Beberapa saat sebelumnya, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Federica Mogherini mengatakan kepada wartawan saat dia menyambut Netanyahu pada kunjungan pertama ke UE dalam 22 tahun, bahwa blok tersebut akan terus mengakui “konsensus internasional” di Yerusalem.
“Anda tahu dimana Uni Eropa berdiri,” kata Mogherini kepada Netanyahu.
“Kami percaya bahwa satu-satunya solusi realistis untuk konflik antara Israel dan Palestina didasarkan pada dua negara bagian, Negara Israel dan Negara Palestina sepanjang tahun1967.
Ini adalah posisi konsolidasi kami, dan kami akan terus menghormati konsensus internasional mengenai Yerusalem.. ”
Sedangkan di Paris, orang-orang membawa bendera Palestina berkumpul di Place de la République. Beberapa pemrotes membawa spantuk yang bertuliskan “Boikot Israel” dan “Free Palestine.” Yang lain memegang spanduk yang mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump dan Netanyahu “mengikuti langkah-langkah Nazi”.
Protes tersebut diselenggarakan oleh sejumlah kelompok, termasuk organisasi pro-Palestina dan Forum Demokratis (DFLL). Pernyataan di situs DFLL menyerukan demonstrasi pada hari Sabtu mengatakan bahwa meskipun kritik Macron terhadap keputusan Trump di Yerusalem, pemimpin Prancis tersebut masih menyambut Netanyahu ke Paris.
Dalam pernyataan tersebut kemudian DFLL menyebut Netanyahu sebagai “penjahat perang” yang melakukan sebuah agenda “pendudukan yang mematikan”.
# Konflik Ibu Kota Israel, Netanyahu Tahu Dimana Uni Eropa Berdiri (jmw-reinha)