Pengungsi Rohingya Diinjak-injak Gajah Di Bangladesh, 4 Orang Tewas
Pengungsi Rohingya Diinjak-injak Gajah Di Bangladesh, 4 Orang Tewas
REINHA.com – Sekelompok pengungsi Rohingya yang datang ke kamp Balukhali, Cox’s Bazar, Bangladesh, diinjak-injak oleh sedikitnya delapan ekor gajah liar saat mereka sedang membangun tempat perlindungan sementara. 4 orang tewas dalam insiden tersebut.
Korban di antaranya seorang wanita dan tiga anak-anak. Dua orang lainnya juga terluka dalam serangan gajah liar yang terjadi untuk kedua kalinya ini. Bulan lalu seorang anak laki-laki berusia 2 tahun dan seorang pria tua juga tewas diinjak-injak gajah liar saat mereka sedang tidur lelap di dalam tenda penampungan.
Menurut Perhimpunan Internasional untuk Konservasi Alam, Cox’s Bazar adalah rumah bagi 78 gajah liar Bangladesh, dan lokasi penampungan pengungsi Rohingya merupakan salah satu dari delapan rute tempat mereka berkeliaran.
Setelah kematian terakhir, IOM Bangladesh, agen migrasi PBB di negara ini, men-tweet gambar yang diambil dari udara, yang memperlihatkan seekor gajah yang terlihat saat melakukan survei di lokasi.
Ketika tentara Burma memaksa ratusan ribu Muslim Rohingya ke Bangladesh, pemerintah yang terakhir telah dipaksa untuk membersihkan 3.000 hektar hutan di wilayah tersebut untuk memberi jalan bagi tempat penampungan dan kamp sementara. Sampai 7 Oktober, 519.000 pengungsi tiba di Bangladesh, menurut IOM.
AHM Raihan Sarkar, seorang profesor di Institut Ilmu Pengetahuan Hutan dan Lingkungan Universitas Chitagong, mengatakan bahwa pohon yang ditebang untuk membuat penampungan telah membingungkan gajah-gajah, menyebabkan mereka berkeliaran di dekat permukiman manusia.
“Jika jalan mereka terhalang, gajah-gajah itu terpaksa akan memasuki wilayah yang belum dipetakan. Ini juga menyebabkan perubahan perilaku” kata Sarkar.
Seorang pejabat kehutanan kabupaten di Cox’s Bazar mengatakan bahwa insiden yang melibatkan hewan dan pengungsi “tak terelakkan” karena kamp-kamp telah dibangun di daerah di mana gajah telah berkeliaran selama berabad-abad.
“Ini adalah lahan hutan cadangan yang sering dikunjungi oleh gajah Asia liar sepanjang waktu” ucap pejabat yang tidak mau disebut namanya. (rsn-reinha)