BERITABerita Nasional

Malam Ini Hujan Meteor Orionid Akan Menerangi Langit Indonesia

Malam Ini Hujan Meteor Orionid Akan Menerangi Langit Indonesia

REINHA.com – Langit Indonesia akan tampak berwarna akhir pekan ini. Tepatnya tanggal 21-22 Oktober 2017, di langit Indonesia akan terlihat hujan meteor mayor. Hujan meteor ini disebut dengan Orionids.

“Orionids kali ini cukup bagus, karena selain malam Minggu, langit tidak terganggu cahaya bulan karena fase bulan baru,” kata Mutoha, penggiat Jogja Astro Club dikutip dari kompas.

Hujan meteor ini bisa disaksikan mulai dari tengah malam hingga subuh. Orionids kali ini kira-kira akan menampakkan 15-20 meteor setiap jam.

Pemberitahuan tentang fenomena langit yang unik ini juga disampaikan oleh salah satu media sosial terbesar di dunia. Facebook hari ini menyampaikan bahwa “malam ini, hujan meteor orionid akan menerangi langit kita. Luangkan waktu untuk menikmati pemandangan spektakuler bersama teman dan keluarga”

Diberitakan langitselatan.com, setiap bulan Oktober kita akan disuguhkan lintasan meteor yang tampak datang dari rasi Orion, si Pemburu.

Yang pertama kali menemukan hujan meteor Orionid adalah E.C. Herrick (Connecticut, USA) pada kisaran tahun 1839. Menurut Herrick, hujan meteor Orionid terjadi setiap tanggal 8 – 15 Okober. Dan di tahun 1840, ia kembali berkomentar kalau aktivitas Orionid terjadi antara tanggal 8 – 25 Oktober.

Tapi, pengamatan hujan meteor Orionid secara presisi justru dilakukan pertama kali oleh A. S. Herschel pada tanggal 18 Oktober 1864 saat 14 meteor ditemukan tampak berasal dari rasi Orion. Dan di tahun 1865 tanggal 20 Oktober, Herschel mengonfirmasi radian hujan Meteor tersebut memang berasal dari Rasi Orion.

Saat ini hujan meteor Orionid bisa diamati dari 2 Oktober – 7 November setiap tahunnya ketika Bumi melintasi sisa debu ekor komet 1P/Halley.

Komet Halley merupakan komet periode pendek yang bisa diamati dengan mata tanpa alat dan mendekat ke Matahari setiap 76 tahun. Terakhir kali kita bisa melihat komet Halley tahun 1986 dan baru akan tampak lagi tahun 2061.

Hujan meteor Orionid yang kita lihat merupakan sisa debu ekor komet Halley yang meskipun bisa diamati sejak awal Oktober, intensitasnya tidak setinggi puncak hujan meteor yang terjadi akhir pekan ini, atau tepatnya dini hari tanggal 21 Oktober 2017.

Pengamatan Hujan Meteor Orionid

Pengamat di Indonesia bisa mengamati lintasan-lintasan meteor yang tampak datang dari rasi Orion ini mulai tengah malam ketika rasi Orion sudah cukup tinggi (±30º) di langit arah timur laut. Rasi pemburu ini akan terbit kisaran pukul 21:00 WIB di timur laut dan terus beranjak naik di langit menuju titik meridian pengamat. Bulan yang baru saja memasuki fase Bulan baru akan menghilang dari langit malam dan pengamat bisa menyaksikan hujan meteor Orionid tanpa polusi cahaya alami dari Bulan. Yang perlu diperhitungkan adalah kondisi cuaca dan polusi cahaya kota.

Meskipun puncak Hujan Meteor Orionid baru terjadi tanggal 21 Oktober, pengamatan juga bisa dilakukan sejak tanggal 20 Oktober sampai sehari sesudah malam puncak yakni tanggal 22 Oktober untuk mengamati meteor yang berseliweran dalam intensitas yang cukup banyak di langit malam.(reinha-jmw)

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.