SBY Minta Maaf Kepada Jokowi Dan Kejaksaan Agung Soal Tweet Andi Arief
SBY Minta Maaf Kepada Jokowi Dan Kejaksaan Agung Soal Tweet Andi Arief
REINHA.com – Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta maaf kepada presiden Jokowi dan Jaksa Agung atas “tweet” Andi Arief, kader Demokrat, yang terlalu keras.
Pernyataan spontan Andi Arief tersebut mungkin berlebihan dan membuat tak nyaman Jokowi dan Prasetyo, tulis SBY di akun Twitternya.
Lebih lanjut lagi SBY mengatakan penjaketan Ketua DPD PD Sulut Vicky Lumentut menjadi kader Nasdem secara demonstratif sangat melukai. Meskipun SBY yakin, Jokowi tidak tahu-menahu, namun pasti bisa rasakan perasaan kader Demokrat.
(Baca juga: Fadli Zon: Apa Urgensi Indonesia Jadi Tuan Rumah Pertemuan Tahunan IMF)
SBY juga yakin Jokowi ingin pemilu berlangsung secara damai dan dan tidak ada perilaku politik yang melampaui batasnya.
Sebelumnya Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief melalui akun Twitternya mengatakan kalau Jokowi memang terlibat dalam skandal Jaksa Agung menjadi alat politik Nasdem maka dirinya menyerukan 2018 ganti presiden.
Andi Ariel melanjutkan tweetnya dengan mengatakan, “Kejaksaan jadi alat politik Nasdem, lebih baik 2018 ganti presiden dan pemilu dipercepat.”
Lebih lanjut lagi Andi Arief mengatakan “Jokowi, Kejaksaan dan Nasdem apa harus menunggu SBY menyerukan rakyat turun ke jalan untuk mengakhiri kebobrokan hukum yang digunakan untuk politik?”
Andi mengutarakan hal tersebut merujuk dari kabar Ketua DPD Demokrat Sulawesi Utara Vicky Lumentut membelot menjadi kader Partai NasDem. Kabar tersebut dilontarkan oleh kader Demokrat Yan Harahap.
Yan, melalui akun twitternya @YanHarahap, mengatakan perpindahan Vicky menjadi kader NasDem berkaitan dengan dugaan kasus korupsi yang sedang diusut Kejagung. Yan juga mengunggah video saat Vicky mengenakan jaket NasDem didampingi Surya Paloh.
# SBY Minta Maaf Kepada Jokowi Dan Kejaksaan Agung Soal Tweet Andi Arief