Pandu Budaya Berhasil Mendata 754 OPK, Flores Timur Punya Potensi Mewujudkan Kedaulatan Pangan Lokal

REINHA.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat melaksanakan kegiatan Kurasi dan Diskusi Terpumpun Pemanfaatan Data Temu Kenali Sekolah Lapang Kearifan Lokal (SLKL) di Kabupaten Flores Timur. Kegiatan ini berhasil mendata sebanyak 754 (tujuh ratus lima puluh empat) Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Temu kenali OPK telah dilaksanakan di tiga pulau yaitu Pulau Larantuka, Pulau Adonara, Pulau Solor dan Meliputi 23 (dua puluh tiga) desa,” kata Pamong Budaya Ahli Utama, Kemendikbudristek, Christriyati Ariani ketika ditemui di Rumah Pembinaan Maria Protejente, Onga, Tabali Lebao, Kabupaten Flores-NTT, Kabupaten Flores Timur, Kamis, (16/10/24).
(Baca juga: Pandu Budaya Berhasil Mendata 487 Objek Pemajuan Kebudayaan Di Kabupaten Sikka)
Adapun data OPK yang berhasil diidentifikasi yakni Tradisi Lisan sebanyak 44 data, Manuskrip sebanyak 5 data, Adat Istiadat 56 data, Ritus sebanyak 112 data, Pengetahuan Tradisional 183 data, Teknologi Tradisional sebanyak 204 data, Seni 64 data, Bahasa 5 data, Permainan Rakyat 61 data, dan Olahraga Tradisional 20 data.
Sekolah Lapang Kearifan Lokal bertujuan untuk memperkuat kedaulatan pangan masyarakat adat di pulau-pulau kecil di Kabupaten Flores Timur melalui pengetahuan dan praktik kearifan lokal. Kegiatan ini penting untuk memastikan keberlanjutan sumber daya alam dan ketahanan pangan masyarakat adat di tengah tantangan perubahan iklim dan globalisasi. Dari hasil temu kenali OPK itu, Christriyati Ariani menilai Kabupaten Flores Timur memiliki potensi luar biasa dalam mewujudkan kedaulatan pangan lokal, didukung oleh keanekaragaman hayati yang melimpah dan praktik pertanian tradisional yang masih diwariskan turun-temurun.
“Diharapkan dalam diskusi terpumpun ini akan muncul sebuah rekomendasi dan ide-ide yang bisa ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur”.Ucap Ariani
Sambutan Penjabat Bupati Flores Timur, yang diwakili oleh Asisten Setda III Administrasi Umum, Petrus Pehan Tukan pada pembukaan kegiatan, mengapresiasi kegiatan yang dianggap dapat mengingatkan kembali pola konsumsi pangan lokal yang membudaya sejak dulu di Kabupaten Flores Timur. Menurutnya, kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah di Kabupaten Flores Timur untuk mengurangi konsumsi beras, sehingga ada surat edaran bernomor Distan KP.521/610/IX/2023 oleh Pejabat Bupati Flores Timur sebagai turunan dari Surat Keputusan Bupati Flores Timur Nomor 61 Tahun 2017 tentang Penganekaragaman Konsumsi Pangan Lokal di Kabupaten Flores Timur. Dalam edaran tersebut terdapat slogan Nona Sari Setia (No Nasi Satu Hari – Sehat Bahagia Dan Aman).
Petrus Pehan Tukan menambahkan Pandu Budaya bisa menjadi ujung tombak dalam pelestarian kearifan lokal dan budaya pertanian lokal sebagai kekuatan budaya di Flores Timur.
Kegiatan Diskusi Terpumpun Pemanfaatan Data Temu Kenali SLKL ini dihadiri oleh Dinas terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa serta budayawan dan tokoh Masyarakat Kabupaten Flores Timur.
# Pandu Budaya Berhasil Mendata 754 OPK, Flores Timur Punya Potensi Mewujudkan Kedaulatan Pangan Lokal