BERITABerita Nasional

Fadli Zon: Koreksi BPS Atas Data Kementan Jawab Rumor Yang Berkembang Selama Ini

Fadli Zon: Koreksi BPS Atas Data Kementan Jawab Rumor Yang Berkembang Selama Ini

Fadli Zon: Koreksi BPS Atas Data Kementan Jawab Rumor Yang Berkembang Selama Ini
Twitter @FadliZon

REINHA.com – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengapresiasi pemutakhiran metode perhitungan produksi beras yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

“Koreksi dari BPS atas data Kementerian Pertanian( Kementan) telah menjawab rumor yang selama ini berkembang di masyarakat, data pangan yang dimiliki pemerintah memang tidak akurat, tidak singkron” kata Fadli Zon melalui akun media sosial miliknya.

(Baca juga: Jokowi Puji 4 Startup Indonesia Dengan Valuasi Lebih Dari 1 Miliar Dolar AS)

“Kita akan sulit merumuskan kebijakan publik yang benar jika tak memegang data akurat dalam persoalan-persoalan penting yang hendak dipecahkan” Lanjut Fadli Zon.

Menurut BPS, produksi beras Indonesia 32,42 juta ton, sementara itu, data dari Kementan 46,5 juta ton. Selisihnya lebih dari 30 persen.

“Besar sekali. Bayangkan potensi penyimpangan kebijakan yang muncul akibat deviasi yang sangat besar tersebut, pastinya banyak sekali” kata Fadli Zon.

Menurut Fadli Zon, BPS terakhir kali merilis data produksi beras pada tahun 2015. Sesudahnya BPS kemudian absen. Dalam tiga tahun terakhir, data produksi pangan, terutama beras, rilis datanya dilakukan oleh Kementan.

“Langkah pemerintah untuk membenahi data pangan kembali melalui BPS patut diapresiasi” kata Fadli Zon.

Namun, lanjut Fadli Zon, sebagaimana telah dirinya sampaikan pada peringatan Hari Pangan Sedunia kemarin, status dan mekanisme kerja BPS harus lebih independen, sehingga datanya lebih berkualitas dan mendekati kenyataan.

“Dalam dua tahun terakhir, kami di HKTI sebenarnya terus menyuarakan perlunya ‘data amnesty’ untuk membenahi koleksi data vital dalam proses perumusan kebijakan publik, khususnya pangan” kata Fadli.

Fadli Zon mengungkap alasan kenapa dirinya setuju, data BPS dijadikan rujukan utama dalam proses perumusan kebijakan publik, dimana data dari lembaga lain hanya dijadikan sebagai pembanding dan kontrol. Hal itu kata Fadli Zon, dikarenakan selama ini kita tidak pernah singkron ketika bicara data.

Fadli Zon pun kembali mengapresiasi pemutakhiran metode perhitungan produksi beras yang melibatkan BPS, BPPT, Kementerian ATR, LAPAN, dan BIG (Badan Informasi Geospasial).

“Yang jelas, koreksi data dari BPS ini perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah dan DPR RI, dengan memeriksa kembali RAPBN 2019. Kan tidak lucu jika basis datanya berubah, namun kebijakannya tak berubah” kata Fadli Zon.

# Fadli Zon: Koreksi BPS Atas Data Kementan Jawab Rumor Yang Berkembang Selama Ini

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.