Rizal Ramli: Ingin Maju Double-Digit, Tinggalkan Pembangunan Ala Bank Dunia

Rizal Ramli: Ingin Maju Double-Digit, Tinggalkan Pembangunan Ala Bank Dunia

Rizal Ramli: Ingin Maju Double-Digit, Tinggalkan Pembangunan Ala Bank Dunia
Rizal Ramli

REINHA.com – Pinjam meminjam dalam bisnis merupakan hal yang biasa, untuk berkembang perlu optimalkan leverage.

Tapi jika negara meminjam dari lembaga multilateral (IMF, Bank Dunia) banyak prasyarat (conditionlaties) yang merupakan jebakan-jebakan neoliberalisme.

(Baca juga: SBY Ungkap Prioritas PD, Salah Satunya Jaga Kerukunan Dan Cegah Perpecahan Bangsa)

Demikian dikatakan mantan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid, DR. Rizal Ramli.

Belakangan ada pinjaman antar negara yang dirancang sebagai “loan-to-owned”, sengaja di-markup agar macet sehingga bisa dikuasai.

“Yang paling baik, tentu tingkatkan pembiayaan dalam negeri, termasuk naikkan tax ratio. Dalam hal ini team ekonomi gagal, tax ratio mandeg di 10,5% GDP” kata Rizal Ramli.

Menurut Rizal Ramli model pembangunan berlandaskan utang, neoliberalisme ala Bank Dunia, tidak akan pernah membuat Indonesia tumbuh tinggi seperti Jepang dan China (>10%).

Karena sambungnya, jika tumbuh >6,5%, pasti kepanasan, utang harus dikurangi. Utang menjadi rem otomatis (automatic brake) untuk merem pertumbuhan.

Jika Indonesia ingin tumbuh double-digit, jadi negara kuat dan hebat, segera tinggalkan model pembangunan ekonomi neoliberal ala Bank Dunia.

“Tidak ada negara di dunia yang berhasil mengikuti model Bank Dunia, tidak di Latin Amerika, tidak di Asia dan apalagi Afrika” tutup Rizal Ramli.

# Rizal Ramli: Ingin Maju Double-Digit, Tinggalkan Pembangunan Ala Bank Dunia

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.