BERITABerita Nasional

Jangan Takut Mati, Mati Ditembak Lebih Baik Dari Pada Mati Konyol

Jangan Takut Mati, Mati Ditembak Lebih Baik Dari Pada Mati Konyol

@reinha.com

REINHA.com – “Jangan Takut Mati. Mati ditembak lebih baik dari pada mati konyol. Yang kami pertahankan cuma satu. Negara Republik Indonesia”. Kalimat Sakral yang dengan gagah berani digaungkan oleh Herman Yoseph Fernandez beberapa menit sebelum akhirnya ia ditembak mati oleh salah satu opsir Belanda.

Kesakralan kalimat dan juga keberaniannya melawan opsir Belanda ketika berusaha menyelamatkan sahabatnya La Sinrang adalah wujud cinta Tanah Air yang begitu besar. Herman Fernandez ditembak mati demi mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kemasan teatrikal Perjuangan Herman Fernandez yang diperankan oleh komunitas pewARTa berhasil menyedot perhatian para penonton di Taman Kota Larantuka pada momentum Tos Kenegaraan. Naskah kemasan kisah perjuangan Herman Fernandez ditulis oleh Silvester Petara Hurit dan dikembangkan oleh Maria Natalia Ana Yusti.

Grace Siahaan Njo, keluarga Herman Yoseph Fernandez melalui sambungan telpon seluler mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung ketika Kisah Herman Fernandez ini di sosialisasikan kepada Masyarakat Flores Timur melalui pentas teatrikal.

“Kami sebagai keluarga Herman Fernandez sangat mendukung Kisah Om Herman Yoseph Fernandez ini disosialisasikan ke Masyarakat Flores Timur dengan kemasan yang terlihat lebih nyata. Banyak masyarakat Flores Timur terkhusus para kaum muda tidak mengenal secara utuh siapa itu Herman Yoseph Fernandez. Kita berharap bahwa kisah perjuangannya dapat memotivasi, mendorong orang muda Flores Timur agar memiliki semangat yang sama dalam mempertahankan Negara Republik Indonesia dengan cara yang lebih modern”.

Maria Natalia Ana Yusti, Marselina Ina Doken, Irra Da Costa, Founder komunitas pewART mengaku sangat terharu dengan respon masyarakat terhadap teatrikal Perjuangan Herman Fernandez.

“Kami sangat terharu dengan respon masyarakat, banyak masyarakat yang menyampaikan apresiasi secara langsung kepada anak-anak pemeran teatrikal, juga kepada kami sebagai pelatih. Walaupun dengan keterbatasan waktu latihan namun melihat semangat anak-anak untuk tampil, memotivasi kami pelatih untuk lebih semangat lagi melatih mereka”. Jelas Maria.***(Jhoe Wain)

# Jangan Takut Mati, Mati Ditembak Lebih Baik Dari Pada Mati Konyol

Leave a ReplyCancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.