Fadli Zon: AIPA Tidak Boleh Menyembunyikan Isu Kemanusiaan Di Myanmar

Fadli Zon: AIPA Tidak Boleh Menyembunyikan Isu Kemanusiaan Di Myanmar

Fadli Zon: AIPA Tidak Boleh Menyembunyikan Isu Kemanusiaan Di Myanmar
@FadliZon

REINHA.com – Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, Senin (03/9) memimpin delegasi parlemen Indonesia dalam rapat Komite Eksekutif ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) yang diselenggarakan di Raffles City Convention Centre (RCCC), Singapura.

Dalam sidang AIPA delegasi DPR RI kembali memperjuangkan isu krisis kemanusiaan di Rohingya, Myanmar untuk dijadikan satu resolusi. Posisi parlemen Indonesia masih sama degan posisi tahun lalu, kasus Rohingya harus menjadi perhatian parlemen negara-negara ASEAN.

Melalui akun Twitter pribadi miliknya Fadli Zon mengatakan organisasi AIPA tidak boleh menyembunyikan isu kemanusiaan di Myanmar dengan menolak untuk membahas serta memberikan pernyataan atas masalah tersebut demi menjaga hubungan baik dengan tetangga.

AIPA seharusnya berkomitmen untuk menjaga perdamaian di kawasan. Dan itu hanya bisa dilakukan jika AIPA peduli terhadap pentingnya perlindungan kemanusiaan.

(Baca juga: SBY: Prestasi Indonesia Di Asian Games, Patut Diberikan Dua Jempol)

Oleh karena itu Fadli Zon mengatakan kami (DPR RI) mengajukan draf resolusi atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar. Resolusi tersebut harus menjadi bagaian penting dari hasil sidang umum AIPA.

Lebih lanjut lagi sebagai angota ASEAN, Fadli mengatakan tidak ada maksud mencampuri urusan internal anggota ASEAN lainnya. Draf resolusi tersebut diajukan semata-mata untuk mendukung Myanmar dalam memulihkan perdamaian dan stabilitas, untuk memberi bantuan dalam  mengatasi krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya.

Masyarakat internasional telah memberikan penilaian tegas terhadap situasi krisis di Myanmar. Di dalam Sidang IPU (Inter Parliamentary Union) ke-137 di St. Petersburg, Rusia, pd Oktober 2017.

Dimana mereka telah mengakui urgensi untuk mengatasi situasi melalui sebuah resolusi. Begitu juga halnya dengan PBB, yang juga telah menerbitkan laporan dan resolusi atas situasi yang terjadi di Rakhine, Myanmar.

Sebagai anggota IPU, dan juga PBB, mestinya parlemen negara-negara ASEAN juga memberikan perhatian yang serupa atas isu tersebut. Krisis kemanusiaan di Rohingya adalah krisis kemanusiaan berat, tidak hanya untuk Asia Tenggara, tetapi untuk komunitas global.

Itu sebabnya Fadli Zon mengatakan delegasi parlemen Indonesia meminta agar AIPA tidak lagi mendiamkan masalah tersebut, karena masa depan ASEAN tergantung pada sikap anggotanya dalam menyelesaikan masalah-masalah regional yang menarik perhatian global. Itu posisi DPR RI dalam sidang AIPA kali ini, tegas Fadli Zon.

# Fadli Zon: AIPA Tidak Boleh Menyembunyikan Isu Kemanusiaan Di Myanmar

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.