Festival Budaya Lamaholot, Anton Hadjon: Harus Tumbuh Kebanggaan Untuk Memuliakan Apa Yang Dimiliki
Festival Budaya Lamaholot, Anton Hadjon: Harus Tumbuh Kebanggaan Untuk Memuliakan Apa Yang Dimiliki
REINHA.com – Di Kabupaten Flores Timur kini sedang berlangsung Festival Lamaholot. Festival ini dibuka secara langsung oleh Bupati Flores Timur, Anton Gege Hadjon (AGH), pada tanggal 11 September 2019.
Festival Lamaholot ini dirangkai dalam 2 festival yakni Festival Nubun Tawa yang berpusat di desa Bantala, kecamatan Lewolema dan Festival Nusa Tadon Adonara yang akan berpusat di Kiwangona sampai tanggal 15 September yang akan datang.
(Baca juga: Unik, Tato Para Gadis Di Desa Bantala, Flores Timur)
Dalam sambutannya AGH mengatakan Festival Nubun Tawa tahun 2018, setidak-tidaknya memberikan dampak dalam kehidupan masyarakat khususnya di kecamatan Lewolema dan Flores Timur pada umumnya.
AGH menjelaskan bahwa tujuan utama dari Festival Lamaholot adalah memberi ruang terhadap masyarakat untuk menggali kembali apa yang telah dilakukan oleh leluhur terdahulu. Dimana kini tidak bisa lagi diingkari bahwa banyak hal telah ditinggalkan bahkan telah dilupakan.
“Kita melaksanakan festival ini dengan tujuan utama menggali kembali dan menemukan kembali nilai-nilai yang berharga yang menjadi landasan kita yang telah diberikan oleh para leluhur kita. Berbanggalah kita masih berdiri di atas fondasi yang telah diberikan oleh nenek moyang kita” kata AGH dalam sambutannya.
(Video: Anton Hadjon Membuka Kegiatan Festival Lamaholot 2019)
AGH berharap dengan pelaksaan festival ini, akan membangkitkan kembali rasa bangga terhadap apa yang telah dimiliki. Dimana tak seorangpun menginginkan agar apa yang telah diwariskan leluhur dilupakan.
Mengenai banyaknya pertanyaan tentang apa manfaat dari festival, Bupati Flores Timur, Anton Hadjon mengatakan dampak positif yang diberikan oleh sebuh festival tidak seperti membalikan telapak tangan. Yang paling penting adalah harus tumbuh kebanggaan dalam diri setiap masyarakat yang menyatakan diri orang Lamaholot untuk memuliakan apa yang telah dimiliki.
Mengenai dampak sosial dan juga ekonomi yang ditimbulkan, AGH berpendapat bahwa dampak tersebut bisa ada jika masyarakat memiliki kebanggaan.
“Ada dampak sosial dan juga ekonomi. Dampak itu bisa ada kalau kita memiliki kebanggaan, dampak itu tidak ada kalau tidak ada kebanggaan. Orang juga bilang, untuk apa festival? Toh tidak ada turis yang datang. Saya selalu katakan, turis itu kesekian ukurannya. Tetapi kalau orang Lamaholot sudah berbangga atas apa yang dia miliki, tentu orang Lamaholotlah yang pertama harus melaksanakan dan menikmati tradisi seni dan budaya Lamaholot yang ada. Yakinlah bahwa sebuah tradisi yang dijaga dan dilaksanakan secara baik, yang memantulkan nilai-nilai, sehingga dia juga akan mengundang banyak orang akan datang ke tempat itu.”
Festival Lamaholot Flores Timur tahun 2019, merupakan event perdana, dimana pemerintah daerah kabupaten Flores Timur menggandeng tim Indonesiana yang diinisiasi oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Indonesiana adalah platform pendukung kegiatan seni budaya di Indonesia yang bertujuan untuk membantu tata kelola kegiatan seni dan budaya yang berkelanjutan, berjenjang, dan berkembang.
Pada tahun ini, Indonesiana mendukung dan mendampingi 20 festival di seluruh Indonesia.
# Festival Budaya Lamaholot, Anton Hadjon: Harus Tumbuh Kebanggaan Untuk Memuliakan Apa Yang Dimiliki