BERITABerita DuniaTEKNOLOGI

Kecanduan Smartphone Menyerang Asia

Kecanduan Smartphone Menyerang Asia

Kecanduan Smartphone Menyerang Asia

REINHA.com – Seorang turis Taiwan terjatuh dari dermaga karena ia memeriksa Facebook di smartphone sambil berjalan. Di China seorang wanita jatuh ke parit karena berjalan sambil melihat ke smartphone. Smartphone kini tak hanya menjadi kebutuhan premier masyarakat modern, namun juga telah menjadi bagian dari terjadinya sejumlah kecelakaan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Di Asia tercatat sebanyak 2,5 miliar orang merupakan pengguna smartphone. Negara-negara di Asia telah di cap memiliki angka tertinggi dalam hal masyarakat yang kecanduan smartphone. Bahkan di Jepang ada budaya keitai, yang mewajibkan mengambil gambar makanan sebelum mulai memakannya.

Sebuah studi terbaru melakukan survei terhadap 1.000 siswa di Korea Selatan tentang kepemilikan smartphone, dan hasilnya 72% dari anak-anak tersebut memiliki smartphone pada usia 11 atau 12 tahun. Mereka juga menghabiskan rata-rata 5,4 jam sehari hanya untuk bermain game atau mengakses media sosial di smartphone. 25% dari mereka dianggap telah kecanduan smartphone.

Seperti dilansir BBC, 7 September 2015, banyak masyarakat di negara-negara Asia yang mengalami Nomophobia (no mobile phone phobia), yaitu timbulnya kecemasan yang parah ketika seseorang kehilangan akses untuk menggunakan smartphone. Para peneliti mengatakan bahwa kecanduan smartphone di Asia meningkat dengan sangat cepat dan juga menyerang ke pengguna smartphone dengan usia yang lebih muda.

Emma Yoon misalnya, ia telah menjalani pengobatan untuk nomophobia sejak April 2013. Orang tua Emma mengatakan bahwa putrinya telah menjadikan smartphone sebagai dunianya. Ia berhenti bergaul, berhenti menjalani hobinya dan tidak mengikuti kegiatan sekolah.

Dengan populasi penduduk hanya 6 juta jiwa, Singapura menjadi salah satu negara dengan tingkat kecanduan smartphone tertinggi di dunia. Bahkan di negara ini sudah ada klinik kesehatan yang menyediakan spesialis kecanduan digital, kecanduan digital sudah diakui secara resmi dalam dunia medis.

Chong Ee-Jay, Manager Touch Cyber Wellness Centre di Singapura, mengungkapkan keprihatinan serius tentang anak-anak yang masih sangat muda di Singapura berperilaku aneh saat mereka kehilangan ponsel mereka. Bagaimana tidak, Chong mengatakan bahwa mereka sudah mendapatkan smartphone di usia yang masih sangat muda, bahkan itu menjadi bagian dari kurikulum sekolah. (rsn-reinha)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.