BERITABerita NasionalBUDAYA

Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Gelar Pelatihan Fasilitator SLKL Di Waibao Flores Timur

Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Gelar Pelatihan Fasilitator SLKL Di Waibao Flores Timur

Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Gelar Pelatihan Fasilitator SLKL Di Waibao Flores Timur
Festival Genang Era Leworook

REINHA.com – Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, akan menggelar kegiatan Training of Trainer (TOT) Fasilitator Sekolah Lapang Kearifan Lokal (SLKL) di Desa Waibao, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur, pada tanggal 5 sampai 7 Maret 2024.

Kegiatan pelatihan Fasilitator SLKL diikuti peserta dari Kabupaten Flores Timur, Lembata, Sikka dan Alor. Kegiatan pelatihan ini diperuntukkan bagi Pandu Budaya, dimana diharapkan setelah pelatihan akan mampu menjadi pelatih dan mampu mengajari materi pelatihan tersebut kepada orang lain.

Pandu Budaya Kabupaten Flores Timur terbentuk pada tahun 2023, dimana Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat menggelar SLKL di pulau Solor.

(Baca juga: Fokus Pada Kemandirian Pangan, SLKL Siap Digelar Di Kabupaten Flores Timur)

Di kegiatan SLKL 2023, Pandu Budaya Flores Timur melakukan identifikasi awal terhadap objek kebudayaan yang ada didaerahnya masing-masing. Dalam proses identifikasi tersebut, ditemukan puluhan permainan tradisional, pangan lokal, pengetahun tradisional, alat tradisional, ritus dan cerita rakyat.

Setelah kegiatan SLKL selesai, Pandu Budaya Flores Timur bersama Direktorat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa menggelar Festifal “Genang Era” di Leworook, Desa Lera Boleng, Kecamatan Titehena, Flores Timur.

(Baca juga: Selain Beri Apresiasi, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi Singgung Soal Atap “Korke” Yang Terbuat Dari Seng)

Dimana Festival “Genang Era” tersebut bertujuan sebagai sarana transformasi pengetahuan dan nilai kepada masyarakat terutama generasi muda Flores Timur tentang pentingnya pangan lokal bagi kehidupan yang berkelanjutan.

Salah satu tugas dari seorang Pandu Budaya adalah menemukenali kebudayaan yang ada didaerahnya masing-masing, melalui proses identifikasi, pemetaan dan dokumentasi terhadapat potensi-potensi kebudayaan dengan mengedepankan sudut pandang Masyarakat adat sebagai pemilik budaya.

Sekolah Lapang Kearifan Lokal (SLKL) tahun 2024 bertujuan untuk mendorong masyarakat adat pesisir dan pulau-pulau kecil di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi pelopor gerakan kedaulatan pangan secara nasional. Kearifan lokal masyarakat adat merupakan kekuatan untuk memulihkan kedaulatan pangan yang berkaitan dengan pelestarian alam, membangun keterikatan dengan alam melalui berbagai ritual, dan beragam objek pemajuan kebudayaan lainnya. Kekayaan pengetahuan ini bisa menjadi sumber dan contoh (role model) kedaulatan pangan bagi masyarakat adat dan daerah kepulauan lain di Indonesia.

# Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Gelar Pelatihan Fasilitator SLKL Di Waibao Flores Timur (Jhoe Wain)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.