Pasca Ledakan Mematikan, Pejabat Keamanan Somalia Dipecat
REINHA.com – Pemerintah Somalia telah memecat dua pejabat keamanan tinggi pasca sejumlah ledakan mematikan yang menewaskan total 385 orang di ibukota Mogadishu hanya dalam waktu dua minggu. Kedua pejabat tersebut resmi kehilangan pekerjaannya pada hari Minggu, 29 Oktober 2017.
Kedua pejabat yang dipecat adalah Kepala Polisi Somalia, Abdihakin Dahir Saiid, dan Direktur Intelijen Nasional, Abdillahi Mohamed Sanbaloosh. Keputusan pemecatan tersebut diambil setelah sebuah pertemuan kabinet darurat.
Ledakan paling mematikan dalam sejarah Somalia, terjadi pada 14 Oktober 2017 di sebuah area jalan yang ramai di Mogadishu. Serangan tersebut terdiri dari dua ledakan bom mobil bunuh diri, di mana ledakan pertama memakan korban sangat banyak. Sedikitnya 358 orang tewas dan lebih dari 300 orang harus dirawat karena luka-luka.
(Baca juga: Lagi, Serangan Bom Di Somalia Tewaskan 13 Orang)
Ledakan berikutnya terjadi pada hari Sabtu, 28 Oktober 2017, di area sebuah hotel yang populer di Mogadishu. Hotel Nasa-Hablod merupakan hotel yang sering dikunjungi para pejabat dan politisi Somalia. Ledakan bom mobil bunuh diri diikuti ledakan kedua ia bekas rumah parlemen di dekatnya. Laporan awal menunjukkan korban tewas sebanyak 13 orang, namun saat ini tercatat korban tewas sedikitnya 27 orang, termasuk di antaranya 12 orang polisi.
Dalam serangan terakhir, sempat terjadi baku tembak dengan pelaku. Polisi berhasil menangkap tiga militan yang berada di lokasi serangan, sementara dua militan lainnya meledakkan dirinya. Menurut saksi mata, penembakan sporadis berlanjut di dalam hotel sepanjang malam. Sedangkan polisi mengatakan bahwa pengepungan tersebut berlangsung hampir 12 jam.
Kelompok militan Islam al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Sabtu. Namun belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pertama di tanggal 14 Oktober. (rsn-reinha)