Yani Haryanto: Mengusung Tema Kedaulatan Pangan Masyarakat Adat, Kami Ingin Anak Muda Lebih Peduli Terhadap Pangan Lokal
Yani Haryanto: Mengusung Tema Kedaulatan Pangan Masyarakat Adat, Kami Ingin Anak Muda Lebih Peduli Terhadap Pangan Lokal
REINHA.com – Mengusung tema Kedaulatan Pangan Masyarakat Adat, Sekolah Lapang Kearifan Lokal (SLKL) siap digelar di Kabupaten Sikka. Hal tersebut disampaikan oleh Pamong Budaya Ahli Muda, Dit. KMA Ditjend Kebudayaan Kemdikbudristek, Yani Haryanto.
”Dengan tema Kedaulatan Pangan Masyarakat Adat, kami ingin anak muda di Kabupaten, Sikka, Flores Timur dan NTT pada umumnya untuk lebih mencintai dan peduli terhadap pangan mereka” Kata Yani saat ditemui awak media.
SLKL yang akan diselenggarakan pada 22 Juni 2024 ini rencananya akan diikuti 22 orang perwakilan dari beberapa daerah di Kabupaten Sikka. Selain mengumpulkan anak muda, KMA juga mendatangkan tokoh adat untuk menjelaskan tentang pangan lokal yang ada di Kabupaten Sikka.
(Baca juga: Kadis Disparbud Sikka Mengapresiasi Kegiatan SLKL Yang Diselenggarakan Direktorat KMA)
”Semisalnya ada beberapa umbi-umbian yang tidak bisa di komsumsi secara langsung karena mengandung racun dan memerlukan penangan khusus untuk bisa di konsumsi, disanalah peran tokoh adat untuk menjelaskannya” kata Yani Haryanto.
Yani juga menjelaskan alasan kenapa NTT menjadi tempat diselenggarkannya Sekolah Lapang Kearifan Lokal, hal ini dikarenakan NTT menjadi provinsi yang paling banyak mengkonsumsi nasi di Indonesia.
(Baca juga: Yani Haryanto: SLKL Adalah Upaya Pencepatan Kemajuan Kebudayaan)
”NTT menjadi tempat diselenggarakan SLKL dikarenakan NTT menjadi provinsi yang paling banyak mengkonsumsi nasi di Indonesia, padahal NTT memiliki begitu banyak pangan lokal yang memiliki nutrisi yang tinggi” ungkap Yani.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, Ferdinand Evensius Edomeko mendukung dan memberikan apresiasi atas terselenggarannya kegiatan Sekolah Lapang Kearifan Lokal (SLKL) yang akan diselenggaran di Kabupaten Sikka.
Evensius merasa prihatin karena masyarakat saat ini lebih memilih makanan instan dan kurang menyukai makanan lokal, karena menurut Evensius masyarakat merasa tertinggal jika mengkonsumsi pangan lokal.
Lebih lanjut lagi Evensius Edomeko menjelaskan bawah program SLKL ini tidak hanya untuk menggali kekayaan dan keanekaragaman pangan lokal tetapi juga menggali unsur budaya dan kearifan yang ada dibalik pangan tersebut. ***(Jhoe Wain)
# Yani Haryanto: Mengusung Tema Kedaulatan Pangan Masyarakat Adat, Kami Ingin Anak Muda Lebih Peduli Terhadap Pangan Lokal