BERITABerita Nasional

Panas Dingin Hubungan KPK vs Polri, Ini Kata Mantan Pimpinan KPK


Panas Dingin Hubungan KPK vs Polri, Ini Kata Mantan Pimpinan KPK

REINHA.com – Sejak Komisi Pemberantasan Korupsi berdiri pada tahun 2002, hubungan KPK dan Polri kadang terlihat mesra. Polri menugaskan sejumlah penyidiknya untuk bertugas di KPK bahkan sebagian besar penyelidik Polri sampai saat ini masih bertahan di KPK.

Pasang surutnya hubungan KPK-Polri ini tentu saja menjadi bahan perbincangan panas bagi para netizen. Topik hubungan KPK-Polri bagaikan makanan sedap yang siap di santap.

Najwa Shihab melalui akun Youtubenya mengomentari hubungan panas dingin KPK vs Polri lewat video wawancara singkat dengan mantan pimpinan KPK. Berikut isi dari video yang berdurasi 4 menit tersebut, (Lihat Video Disini)

Abraham Samad : Sebenarnya dari dulu ada forum antara KPK, Polri dan Kejaksaan. Ada forum koordinasi supervisi. Jadi seharusnya forum koordinasi supervisi antara KPK, Kepolisian dan Kejaksaan itu harus bisa dioptimalkan.

Lewat forum itulah dibangun harmonisasi pemberantasan tindak pidana korupsi. Apa yang dimaksud dengan harmonisasi? artinya, ketiga institusi ini harus punya peran dalam memberantas korupsi, dengan memberi peluang yang begitu besar kepada KPK sebagai garda terdepan dalam pemberantasan korupsi.

Karena kita tahu Kepolisian maupun Kejaksaan begitu banyak kasus-kasus tindak pidana lainnya yang dikerjakan.

Oleh karena itu harusnya kedua intitusi ini memberi kewenangan penuh, memberikan support yang penuh kepada KPK untuk memberantas korupsi.

Mochammad Jasin : Sebatas untuk hubungan antar kelembagaan, saya kira masih dalam kategori baik. Tapi kalau melihat faktanya, dari pihak-pihak masyarakat sudah ada yang mulai melaporkan beberapa jajaran KPK.

Ada penyidik, penyelidik dan tim yang lain sebanyak lima orang ini sedang dilaporkan ke Kepolisian. Kita harapkan hubungan Kepolisian dan KPK ini tetap baik, jadi tetap profesional. Walupun ada pengaduan-pengaduan yang berkait dengan organ atau pegawai KPK ini.

Dulu banyak fight backnya ke pimpinan dan sekarang trendnya adalah ke jajaran dan sangat mengganggu pekerjaan KPK.

Busyro Muqoddas : Hubungan KPK dengan Polri pernah mengalami masa bulan madu. Terutama ketika Kapolri di era Pak Timur Pradopo dan di era Pak Sutarman. Kami mempunyai kerjasama yang bagus sekali dan terukur hasilnya.

Dengan beberapa Dirjen di Kementerian Keuangan untuk masuk mega korupsi di sektor minerba hasilnya terukur secara finansial dan perbaikan sistem.

Oleh karena itu kami merindukan sekarang ini dan ke depan, bukan saja pimpinan KPK dan semua pegawainya, tapi juga pimpinan Polri dan semua jajarannya.

Tidak hanya dua unsur ini, tetapi juga didukung oleh masyarakat sipil, dan last but not least didukung oleh DPR dan didukung oleh Presiden tentunya. Masa bulan madu itu bisa diulang kembali.

Demi semakin diselamatkan marwah Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan juga perlindungan ekonomi rakyat yang mengalami derita yang berkepanjangan akibat korupsi harta kekayaan rakyat.

Bambang Widjojanto : Kalau mau dilihat, kalau saja kepentingan untuk melakukan upaya pemberantasan korupsi bisa disinergikan, bagus. Tapi itu perlu waktu perlu proses dan komitmen. Dalam konteks seperti itu kepemimpinan seorang Presiden menjadi sangat penting. Untuk mengarahkan, menggerakkan, mendorong seluruh proses itu.(jmw-reinha)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.