Pemimpin ISIS Di Sinai Tewas Saat Bentrok Dengan Pasukan Mesir
Pemimpin ISIS Di Sinai Tewas Saat Bentrok Dengan Pasukan Mesir
REINHA.com – Pemimpin organisasi teroris ISIS di Semenanjung Sinai, Salim Salma Said Mahmoud al-Hamadin, tewas dalam bentrokan dengan pasukan Badui dan Mesir di dekat Al-Barth, selatan Rafah dan dekat perbatasan dengan Israel, menurut media Arab.
Al-Hamadin, yang disebut sebagai “elemen takfiri paling berbahaya dan tertua di Sinai,” bertanggung jawab atas pembunuhan ratusan warga sipil dan tentara Mesir, menurut laporan tersebut. “Takfiri” adalah kata yang sering digunakan untuk merujuk pada kelompok ekstremis bersenjata, dengan arti sebenarnya adalah sebutan bagi seorang Muslim yang menuduh Muslim lainya (atau kadang juga mencakup penganut ajaran Agama Samawi lain) sebagai kafir dan murtad.
(Baca juga: Naskah Laut Mati: Para Ahli Israel Umumkan Penemuan Luar Biasa Dan Langka Di Gurun Selatan Yerusalem)
Penargetan pemimpin ISIS tersebut merupakan operasi gabungan antara militer Mesir dan Persatuan Suku Sinai.
Pemimpin teroris itu pernah ditangkap karena terlibat dalam pemboman di Taba dan Sharm al-Sheikh, tetapi berhasil melarikan diri dan melanjutkan aktivitas terorisnya.
(Baca juga: Penelitian Mengidentifikasi “Senjata” Baru Dalam Memerangi Bakteri Yang Kebal Antibiotik)
Al-Hamadin merekrut sejumlah besar orang ke kelompok teroris Ansar Bayt al-Maqdis sebelum kelompok itu bersumpah setia kepada ISIS, menurut Sky News Arabia. ISIS di Sinai telah mengebom jaringan pipa gas antara Mesir dan Israel dan telah meluncurkan roket ke Israel beberapa kali.
Pada tahun 2019, Presiden Mesir Abdel Fatah al-Sisi mengonfirmasi bahwa militer Mesir bekerja sama dengan Israel untuk memerangi ISIS di Sinai dalam sebuah wawancara dengan CBS.
# Pemimpin ISIS Di Sinai Tewas Saat Bentrok Dengan Pasukan Mesir